Mina, A mina, adalah kegiatan mewarnai gigi dimasa lampau bagi kaum perempuan dan juga sebagian kecil dilakukan kaum laki-laki. Selembar daun sirih, kapur cair yang sudah dingin, ghembir/gambir terbuat dari pinang muda, kadang pinang muda dan dilipat, setelah lipatan rapi, baru dikunyah, hanya dikunyah saja. Bagi yang biasa, seperti orang merokok, jika tidak melakukan hal tersebut merasa tidak nyaman. Hal ini memberi efek warna pada gigi yaitu, warna merah bata dan tidak luntur, semakin mengunyah bahan tersebut, maka gigipun semakin merah. Anehnya, setiap yang melakukan kegiatan tetsebut terlihat janggal pada gigi untuk saat dunia sudah modern, anehnya lagi, manusia lampau yang melakukan kegiatan ini, giginya serasa utuh, seakan gigi berlubang tidak ada, bisa saja bakteri yang merugikan terbunuh dengan sendirinya. Itu adalah A mina dalam bahasa Madura, mungkin ada bahasa lain yang kegiatannya sama.
- Cara pasang kanvas tanpa spanram atau bentangan
- Acrylic painting tutorial for beginners
- Acrylic painting tutorial for beginners step by step
- Batik Situbondo dalam karya mural MAN 2 Situbondo
- Lomba kaligrafi kontemporer tingkat MA dan SMA Se-Tapal Kuda – Ma’rifah IAIN JEMBER 2017
- CARA MENGGAMBAR BONSAI
- Latihan soal seni budaya 2017
- Cara melukis air terjun menggunakan cat akrilik – waterfall acrylic painting
- Cara membuat papan nama unik
- Cara cepat lukis dekoratif
Sekarang udah jarang banget lihat orang aminah ini mas, mungkin aminah ini udah dimakan jaman kali ya 🙂
bener banget mas, gigi mereka rata-rata kuat, jarang ada yang berlubang bahkan masih pada lengkap semua.
Dan tempat atau wadah dari alat dan bahan minah ini, kalau ga salah namaya minangan asik juga buat pajangan, jadi incaran kolektor.
LikeLike
Ya benar, Minangan. Keluarga kami masih mengoleksi dengan baik. Gigi kuat alami.
LikeLike