Ahh… ada-ada saja, seni ya seni, pisau ya pisau, itu adalah hal yang berbeda, dalam masyarakat kebanyakan seni itu dihadapkan pada ha-hal yang sifatnya hiburan dan kemewahan, jika saya boleh mengibaratkan bahwa seni itu seperti pisau, mengapa demikian?…
Dari segi keilmuan dan seni, bahwa dari dua kata tersebut memang berbeda, tapi itu hanyalah ungkapan saja. Seni itu diibaratkan seperti pisau, ketika pisau tersebut diberikan pada seorang pedagang sayur, maka fungsiya adalah untuk memoton sayur, jika pisau tersebut diberikan pada pedagang daging sapi, maka pisau tersebut akan difungsikan untuk memotong daging, jika pisau tersebut jatuh pada seseorang yang mempunyai karakter (perampok, maaf) yang tidak baik, maka pisau tersebut akan beralih fungsi menjadi alat……, dan begitu juga denagn keilmuan, jika keilmuan tersebut jatuh pada seseorang yang seperti diatas tadi, maka apa akibatnya. Seni, itu menurutku bukan sebuah kebebasan, bukan seperti yang dilihat, hanya berupa tampilan yang menyenangkan, tapi menurutkau seni itu tidak bebas, dan tidak menyenangkan, mengapa? lihat saja, seni itu muncul dari apa, dari hasil tindak tanduk manusia yang memiliki unsur indah, untuk membuat karya itu layak untuk dikatakan indah, maka perlu ada aturan-aturan yang harus ditaati dan perlakuan-pelakuan yang merujuk pada karakter seni itu sendiri, karena seni itu lahir dari petak-petak masyarakat yang berbeda. Akan tetapi tergantung bagaimana menyikapi seni itu sendiri. Semoga seni itu digunakan yang semestinya.
- Uniknya warna dasar pada kupu-kupu
- Fotografi www.senibenni.com
- Senibenni
- Ramliong, Drawing
- Seni kriya mendominasi dalam kehidupan sehari-hari
- Jagung rebus, sangat populer dimusim hujan.
- Caping painting
- Mencoba seperti orang tua waktu itu, tanam melon di belakang rumah
- ANCAK AGUNG, CARA MASAYARAKAT SITUBONDO CINTA RASULULLAH SAW
- Makan di desa