Mengapa manusia lebih mengenal gambar dari pada tulisan?
Jawab: saya bingung
Penulis dan pembaca sama-sama bingung. Mari kita telaah bersama-sama. Dari pendidikan usia dini, pelajaran pertama yang paling nampak adalah menggambar atau mengenal rupa. Usia taman kanak kanak juga mengenal rupa, di sini sudah nampak kesenangan anak lebih senang mengenal rupa daripada mengenal huruf. Saat sekolah dasar, begitu guru memberikan beberapa buku pelajaran pada saat hari pertama masuk, yang dicari pertama kali oleh murid adalah gambar illustrasinya, disinilah anak mulai mengenak gambar warisan yang diwariskan oleh seorang guru yang diperagakan di depan kelas melalui media papan tulis, sedangkan murid merekamnya dan mengingat gambar tersebut hingga usia sekolah menengah tingkat pertama, bahkan sampai sekolah menengah atas, maaf mungkin pembaca mulai terbuka, yang saya temukan adalah pada diri anak dengan cara memandang secara khusus pada manuasia, bahwa manusia lebih banyak mengingat gambar dibandingkan mengingat tulisan. Bagaimana menurut pembaca? Benar atau tidak pendapat saya yang saya paparkan diatas. Saya menunggu pendapat pembaca. Terima kasih.
Identitas gambar diatas
– Anak Wahid
– Usia 6 tahun
– Sekolah di PAUD Inklusi Anggrek Mandiri, Jalan Anggrek 5. Situbondo.
Kendala, pendengaran berkurang akibat sakit panas dan kejang saat usia dua tahun.
– Memberikan pertolongan Alat bantu dengar.
Semoga Allah memberikan kesembuhan dan membukakan pintu ilmu dan rejeki pada Anak Wahid. Amin
- Cara pasang kanvas tanpa spanram atau bentangan
- Acrylic painting tutorial for beginners
- Acrylic painting tutorial for beginners step by step
- Batik Situbondo dalam karya mural MAN 2 Situbondo
- Lomba kaligrafi kontemporer tingkat MA dan SMA Se-Tapal Kuda – Ma’rifah IAIN JEMBER 2017
- CARA MENGGAMBAR BONSAI
- Latihan soal seni budaya 2017
- Cara melukis air terjun menggunakan cat akrilik – waterfall acrylic painting
- Cara membuat papan nama unik
- Cara cepat lukis dekoratif
hmm… kenapa ya? hehehhe
http://ulidblog.com/2014/10/08/sebuah-perspektif-lain-tentang-diklat-untuk-guru-di-indonesia/
LikeLike