Rasol, adat Situbondo

Rasol, adat dari budaya Situbondo yang masih dilakukan oleh sebagian masyarakat kebanyakan di Situbondo.

image

Ketika berbicara adat, jangan lupa dipisah dari agama. Adat dan Agama itu berbeda ketika merujuk pada aqidah Islam. Gampangnya begini, jika agama, itu dari Tuhan, jika adat itu dari hamba Tuhan (manusia). Ada, adat yang bernyawa agama, ada juga adat tidak bernyawa agama, tapi adat itu berdiri sendiri dari kebiasaan manusia sehari-hari dapat diulangi kembali di hari dan waktu yang sama dan dapat berkembang, bisa tetap ada dan bisa tidak ada dimadyarakat. Adat itu akan berkembang jika pelaku dimasyarat lebih dari 60%.

Rasol adalah beberapa hidangan yang diberikan pada saat “kaonjengan”/walimah, biasanya rasol ini berada di depan orang yang menjadi imam doa. Rasol itu bisa diambil oleh imam doa dan kadang dibagi-bagikan pada peserta walimah. Rasol pada kebiasaan masyarakat Situbondo sering muncul ayam panggang, jika status sosialnya dibawah rata-rata maka yang muncul adalah telur rebus. Sekilas tentang Rasol Situbondo.

Advertisement

About Ramliong

Berkarya dalam bentuk rupa
This entry was posted in Kuliner Nusantara, nusantara, Tak Berkategori and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

2 Responses to Rasol, adat Situbondo

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s